Saturday 25 July 2020

Review Novel Merindu Cahaya de Amstel

Judul Buku : Merindu Cahaya de Amstel
Penulis : Arumi E
Penerbit :PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal Halaman : 272 Halaman
Tahun : 2015
Kategori : Novel Islami
ISBN :978-602-03-2010-6

Blurb 
Cahaya matahari sore menciptakan warna keemasan dipermukaan sungai Amstel. mengingatkan Nicolas Van Dijk, Mahasiswa Arsitektur yang juga fotografer, pada sosok gadis Belanda dengan nama tak biasa, Khadija Venhooven.Gadis yang terekam kamrenya dan menghasilkan foto aneh.

Rasa penasaran pada khadija mengusik kenangan Nico akan ibu yang meninggalkannya saat kecil. Tak pernah terpikir olehnya untuk mencari sang ibu, sampai khadija memperkenalkannya pada mala, penari asal Yogya yang mendapatkan beasiswa di salah satu kampus seni di Amsterdam.

Di temani Mala, Nico mulai pencariannya di ranah kelahiran sang ibu. Namun Pieter, dokter gigi yang terpikat pada mala, tak membiarkan Nico pergi tanpa dirinya.Dia menyusul dan menyelinap di antara keduanya.

Tatkala Nico memutuskan berdamai dengan masa lalu, seolah tuhan tak mengizinkannya memeluk kebahagiaan.Dia didera kehilangan dan rasa kecewa itu dilampiaskan pada khadija yang telah mengajarinya menabur benih harapan.

Kembali Nico  mencari jawaban. Hingga sinar yang memantul di permukaan sungai Amstel menyadarkannya. Apa yang dicarinya ada di kota Amstel ini dan sejak awal sudah mengiriminya pertanda. Akankah kali ini Nico berhasil memeluk kebahagiaannya.

Mengisahkan perjuangan yang cukup panjang antara khadija, Nico, mala dan Pieter. Terutama khadija yang mampu berpegang teguh dan menguatkan keimanan yang baru dianutnya selama 3 tahun terhadap Islam cukup besar. Perjuangan khadija memeluk agama Islam sangat besar, berawal dari cerita masa lalu yang sangat Sulit dan tidak diterima oleh orang tuanya.

Saat bertemu nico,khadija selalu berusaha menghindar namun dikarenan rasa cinta terhadap nico membuatnya khilaf pergi berdua dengan Nico ketempat pembuatan bir. Di lain sisi saat bertemu dengan mala pada suatu halte, khadija berusaha mendekat dan memahami Mala. Mala, seorang muslim namun tidak pernah puasa bahkan sholat saat mengenyam pendidikan di Amsterdam, karena kegigihan Khadija, dan perjuangan mala. Mala mampu menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Merindu Cahaya de Amstel merupakan novel yang mampu menjelaskan isi cerita secara bagus,ciri khas penulis yang sangat kental membuat novel ini semakin enak dibaca. Terlebih aku suka dengan pesan yang ditinggalkan penulis 

"Aku bekerudung karena yang kubawa dalam Al-Qur'an perempuan muslimah dianjurkan menjaga tubuhnya sebaik-baiknya. Mengulurkan kerudungnya hingga ke dada. Aku mencoba melakukannya ternyata aku merasa nyaman, aku merasa tenang dan aman. Tapi, aku tidak bisa bilang, sekarang aku sudah menjadi muslimah yang sempurna. Aku masih terus belajar, selamanya akan terus berada dalam keadaan memperbaiki diri."_ halaman 99

Bahasa yang sangat simpel namun mampu dipahami dan mudah untuk di mengerti serta tidak untuk menggurui. Selebihnya aku belum ada menemui kekurangan dalam novel ini. Terdapat kelebihan kelebihan yang disuguhkan dalam novel tersebut.
Mungkin, novel ini akan sangat berbeda dengan versi sesudah film ini tayang. Aku sangat suka dengan karya karya kak Arumi E. 
Kalian bisa mendapatkan buku ini secara gratis dengan meminjam buku lewat aplikasi ijakarta, ipusnas dan aplikasi perpus digital lainnya.

No comments:

Post a Comment

Follow Us @riiniekha