Saturday 27 February 2021

Review novel Mereka Bilang Aku Gila " Pejuang hidup pengidap bipolar disorder"

February 27, 2021 0 Comments
Judul: Mereka Bilang Aku Gila: Perjuangan Hidup Pengidap Bipolar Disorder
Penulis: Ry Kusumaningtyas
Penerbit: Galang Pustaka
Tebal: 335 hlm
Tahun Terbit: 2013

Sinopsis 
“Saya sangat terinspirasi dengan perjuangan Ry Kusumaningtyas dalam mengatasi rasa sakit dan penghakiman dari orang-orang sekelilingnya. Buku ini mencoba menjelaskan tentang bipolar disorder dari kacamata penderitanya.
Semoga dapat membuka mata masyarakat tentang gangguan kejiwaan yang tanpa disadari menimpa orang-orang di sekeliling kita.”
– dr. Wahyudi, M. Sc., SpKJ
Psikiater dan Kepala RS Lanud Ranai Natuna

“Saya Mengenal Ibu Ry sebagai pribadi yang tangguh dan optimis. Membaca kisah hidupnya mengingatkan kita pada makna bersyukur, memaknai hidup dengan lebih baik, dan beriman kepada sang Pencipta
– Oktiawan Setyabudi
Ketua Yayasan Cinta Indoensia Mandiri

“Betapa pedih dan beratnya menanggung beban derita jiwa. Aku harus menanggung pandangan negatif dari lingkunganku, baik tetangga maupun rekan kantor. Rasa sakit ini membawaku ke tepi jurang kehancuran. Aku harus menelan cacian, sumpah serapah, rasa takut, luka, kehilangan, putus asa, kecewa, dan semua rasa terburuk yang bisa dirasakan hati manusia.”
Saya tertegun dengan kata kata yang dituliskannya yang ternyata penulisnya juga seorang pengidap bipolar disorder 
"Kami bukanlah orang gila. Kami hanyalah orang sakit yang membutuhkan dukungan dan kasih sayang. Sama seperti penderita penyakit fisik lainnya."
Aku terkagum dengan tulisannya. Tulisan yang menggambarkan isi hati seluruh penderita bipolar disorder. Dia perempuan yang kuat dan sangat kuat. 
Sejauh. Ini aku belum menemukan kesalahan di dalam novelnya. Novel yang menyuguhkan inspirasi untuk merubah stigma negatif terhadap bipolar disorder.
Mungkin hanya sekian yang dapat aku katakan di review kali ini sampai ketemu di review berikutnya.

Saturday 20 February 2021

Review Buku Pengantar Statistik

February 20, 2021 0 Comments
Judul buku : Pengantar Statistika Edisi ke-3
Pengarang buku : Ronald E. Walpole
Alih bahasa : Ir. Bambang Sumantri
Penerbit buku : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 1992
Jumlah halaman : 513 halaman

Hai-hai kali ini aku bakalan ngereview satu bukuditulis oleh Ronald E. Walpole ini dimaksudkan untuk dijadikan buku pegangan awal oleh mahasiswa dengan jurusan matematika,statistika,ekonomi,sosiologi,bisnis, akutansi bahkan ilmu pengetahuan alam. 
Materi materi yang disajikan telah diurutkan sesuai tingkat kerumitannya sehingga mempermudah pembaca dalam memahami isi buku. 
Selain itu, terdapat tambahan pada bagian akhir buku, seperti daftar acuan, daftar tabel statistika, jawaban latihan terpilih, daftar istilah statistika dalam dua bahasa, dan indeks. Pada bagian belakang sampul depan dan pada bagian depan sampul belakang juga terdapat kumpulan rumus yang sering digunakan dalam memecahkan masalah masalah yang berkaitan dengan materi statistika
Buku yang di tulis oleh walpole ini memiliki kelebihan salah satunya penulis menyajikan berbagai macam contoh soal sesuai dengan materi yang bersangkutan sehingga mempermudah mahasiswa dalam memahami materi materi yang dibutuhkan.
Sejauh ini saya belum menemukan kekurangan yang ada di dalam buku karangan walpole ini.
Sekian dulu review buku kali ini, sampai ketemu di review buku fiksi dan non-fiksi berikutnya.

Saturday 13 February 2021

review novel gelombang lautan jiwa

February 13, 2021 0 Comments
Judul novel      : Gelombang Lautan Jiwa
Penulis             : Anta Samsara
Penerbit           : PT Exel Media Komputindo
Tahun terbit     : 2012
Halaman          : 209 Halaman
Sinopsis
“Aku terus kehilangan hal yang bermakna: hidupku, jiwaku, harapanku. Aku tak sanggup lagi menahan derita. Hidup ini terlampau berat untuk dilanjutkan. Dunia dan aku adalah dua kenyataan yang tak pernah saling memahami. Maka akupun memutuskan untuk bunuh diri: aku menelan 27 butir Clozapine 25 miligram; dan juga semua diazepam 2 miligram yang aku punya, mungkin 60 butir, termasuk beberapa butir Risperidone yang masih tersisa. Namun aku sungguh kecewa, karena aku tak mati.”
Anta Samsara mengawali memoarnya dengan sepotong kisah tentang keputusasaan dan kehilangan makna hidup. Selanjutnya sedikit demi sedikit kita diajak olehnya untuk memasuki perjalanan hidupnya. Mulai dari dunia masa kanak-kanak dan remaja yang berkembang seperti anak lain seusianya dengan sedikit catatan tentang kesukaanya terhadap teman imajinasi. Memasuki akhir masa remaja dunia kehidupan Anta Samsara mulai berubah, dunia yang disebut olehnya sebagai kenyataan yang sulit dipahami. Kehidupan yang dikenalnya pelan-pelan mulai berubah menjadi dunia yang asing. Orang-orang yang dikenalnya secara dekat mulai bersikap ganjil, menghina dan memusuhinya. Anta hidup dalam ketakutan, menghindari situasi sosial, bersembunyi di dangau, berkelana mencari hunian yang aman, berpindah dari satu masjid ke lain masjid. Dalam ketakutan Anta merasa sendirian karena kenyataan yang dialaminya tidak dimengerti oleh orang lain, ibunya yang paling dekat dengannya pun tak mampu memahami penderitaannya. Sampai suatu waktu Anta dibawa berobat ke Rumah Sakit Jiwa, dan mendapat “label” sebagai pasien gangguan jiwa, berpindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya, berkenalan dengan banyak dokter jiwa, mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang berbeda-beda. Berkenalan dengan banyak pasien gangguan jiwa lain, mengamati dan mempelajari pengalaman hidup mereka, membandingkan dengan pengalaman hidupnya. Anta mencoba mencerna penjelasan dokter tentang berbagai fenomena hidup yang dialaminya.
“Beberapa dokter berbicara mengenai halusinasi. Apakah semua kejadian yang kualami adalah halusinasi? Aku berkata dalam diriku: Tidak! Semuanya tampak begitu nyata! Tak mungkin itu semua hanya halusinasi! Aku menampik segalanya. Akan tetapi aku kembali ke rumah dengan keragu-raguan. Mana yang benar, pendapatku atau pendapat dokter? Apakah pengalaman hidup seseorang dapat dinilai secara ilmiah?”
Label gangguan jiwa juga membuat Anta kehilangan sebagian hak untuk memutuskan dan memilih cara hidup yang ia inginkan. Atas kehendak orangtua dan saudara saudaranya Anta terpaksa menjalani berbagai upaya penyembuhan mistik, dukun, kyai, dan menjalani perawatan di pondok-pondok petirahan.
“...saya memberinya selimut dan bantal agar ia bisa tidur lebih nyaman. Saya memberinya losion antinyamuk ... Saya juga memberinya roti berisi meises dan kue rasa strawberry. Namun apa mau dikata, saat saya tidur, Pak J mengambil paksa selimut dan bantalnya. Esok harinya Pak J menanyakan apakah saya memberikan selimut dan bantal kepadanya. Saya mengiyakan. Ia mengatakan agar jangan memberikan selimut dan bantal lagi. Ia juga berujar, “Semalam juga saya siram, biar basah” ...”.
Anta tidak mampu memahami sikap dan perilaku mereka yang mengaku para penyembuh gangguan jiwa. Tidak bisa mengerti mengapa orang yang sudah menderita masih perlu mendapat siksaan, dan mengapa dia dilarang memberikan bantuan.
Anta juga tidak paham ketika dipetirahan Pak Kyai tidak memberikan penjelasan apa pun tentang kondisi sakitnya dan berapa lama dia harus menjalani pengobatan. Dia tidak boleh meminum obat dari psikiater, yang selama ini membantunya mengatasi halusinasi dan gangguan tidurnya. Setiap hari disuruhnya meminun air kelapa. Tidak ada pengobatan lain selain minum air kelapa dan ia harus mengikuti.
Banyak yang ia tidak pahami tentang tatacara orang memberikan pertolongan terhadap orang-orang yang menderita gangguan jiwa. Bagaimana mungkin para “penolong” itu menetapkan tindakan pertolongannya tanpa mendialogkan pada mereka yang akan “ditolongnya”. Para dokter menetapkan diagnosis dan memberikan pengobatan, para dukun dan Kyai mengenali roh-roh jahat dan mengusirnya, semuanya dilakukan dengan sangat sedikit melibatkan orang-orang yang “ditolongnya”.
Anta juga sedikit mengisahkan perjalanan hidup dari Ayah, Ibu, dan salah seorang kakaknya yaitu Yayan.

Saturday 6 February 2021

Review Buku Riset Operasi

February 06, 2021 1 Comments
Judul Buku : Riset Operasi
Penulis : Tjuju Tarlia
Isi Halaman: 390 
Penerbit: Sinar Baru Algesindo Bandung

Selamat siang gaes, kali ini aku bakal review singkat buku yang paling umum digunakan oleh kamu terkhusus di fakultas teknik. 
Kita lanjut ya, buku yang berjudul riset operasi karangan Tjuju Tarlia ini telah banyak digunakan dalam pembuatan skripsi khususnya metode goal programming dan integer linear programming. Tepat sekali, isi keseluruhan dari buku ini sangat mudah dipahami dengan disuguhkan contoh soal yang dapat dimengerti. Bagi aku kekurangan buku ini hanya terletak kurang banyaknya contoh soal yang disajikan. Selebihnya hanya kelebihan.
Dari awal membaca, kita telah disuguhkan dengan sejarah riset operasi, kemudian dilanjutkan dengan materi simpleks dan materi materi lainnya. Buat kamu semua yang ingin mengetahui lebih dalam seputar riset operasi, kamu bisa membeli bukunya di store buku terdekat di kota kamu.
Sekian review aku kali ini, sampai ketemu di review buku lainnya. Bye-bye.

Follow Us @riiniekha