Tuesday, 25 August 2020

# #pandemi #skripsi #ujianonline

Skripsi Terbengkalai Akibat Pandemi

Jangan Salah! Pandemi bukan Penghambat Skripsi.

Wabah Corona yang berasal dari wuhan China memasuki wilayah Indonesia pada bulan Maret lalu. Dapat dikatakan pandemi ini menjadi penyebab terjadinya dampak di bidang perekonomian. Tak hanya di bidang perekonomian, seluruh masyarakat di wajibkan untuk work from home. Segala aktifitas di lakukan di rumah. Berawal dari bekerja di rumah, hingga pendidikan Indonesia ikut terserang dampak dari pandemi Corona. Siapa sangka, dari tingkat SD hingga perguruan tinggi melakukan pembelajaran secara daring.

Namun, dikarenakan pandemi ini banyak permasalahan dan isu yang terjadi pada mahasiswa tingkat akhir. Dikarenakan keputusan dari kementrian pendidikan bahwa ujian nasional dibatalkan, tak terhitung banyaknya mahasiswa menuntut aksi pembebasan uang kuliah tunggal (UKT) dan skripsi.

Skripsi di tiadakan atau diganti dengan metode lain
Bagi setiap kampus diberikan kewenangan untuk menentukan pilihannya masing-masing. Selama ini dalam pembuatan skripsi bagi mahasiswa tingkat akhir sulit untuk dilaksanakan dikarenakan susahnya mencari dosen hingga mencari buku panduan. Terlebih pada masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan mahasiswa untuk work from home.
Isu-isu bahwa skripsi ditiadakan semakin marak dan memiliki tanggapan dan harapan positif bagi mahasiswa tingkat akhir. Namun, isu hanyalah isu.

Dewasa ini pihak kampus telah memiliki wewenang atas penentuan nasib mahasiswa tingkat akhir. Ada sebagian kampus mengubah cara penyelesaian skripsi. Selama musim pandemi Covid-19 skripsi bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satu satunya : pengajuan proposal dan bimbingan skripsi dapat dilakukan secara online. Namun, lagi-lagi skripsi masih menjadi kendala bagi mahasiswa dengan penelitian di lapangan sejatinya tidak dapat dilakukan lagi.

Tapi, gaiss. Jangan khawatir ada banyak mahasiswa tingkat akhir yang lebih senang mengerjakan skripsi secara online. Kenapa? Pengerjaan skripsi via daring dengan bantuan aplikasi zoom sangat efektif tidak hanya menghemat biaya untuk ujian akhir skripsi atau pun dapat menghemat biaya selama proses bimbingan secara online.
Namun, bagaimana dengan mahasiswa tingkat akhir mengharuskan untuk tetap penelitian dilapangkan dikarenakan data yang bersifat kuantitatif ?
Sejatinya banyak universitas yang telah meringankan beban mahasiswa. Mahasiswa yang membutuhkan data kuantitatif dapat mengajukan pergantian judul skripsi serta perubahan metode. Hal ini sangat mempermudah mahasiswa tingkat akhir.

Ada juga universitas yang menerapkan skripsi digantikan dengan artikel ataupun laporan praktik kerja lapangan yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya gaiss. Namun, apakah masih ada mahasiswa yang keberatan? Ternyata tidak.

Skripsi di masa pandemi siapa takut ?
Akhir-akhir ini banyak terlihat mahasiswa tingkat akhir berlomba-lomba dalam mengerjakan skripsi serta tidak ingin berakhirnya di meja hijau. Semuanya butuh proses untuk mendapatkan gelar sarjana. Selain aksi berlomba-lomba dalam mengerjakan skripsi,pihak kampus juga memberikan pemotongan uang kuliah tunggal bagi setiap mahasiswa.

Ada kalanya skripsi via daring dapat memberikan keuntungan bagi beberapa mahasiswa. Mahasiswa yang Melaksanakan ujian skripsi via daring dapat dikatakan dipermudah oleh dosen pembimbing serta dosen penguji. Sangat berbeda jika dilakukan secara offline. Banyak mahasiswa yang lebih memilih dan menyelesaikan skripsi di saat pandemi ini dikarenakan teknik ujian juga dilakukan secara online.

Namun gais, skripsi di saat pandemi tidaklah menghalangi jalan bagi mahasiswa tingkat akhir. Semuanya telah ditetapkan dan diputuskan bahwa banyak cara supaya skripsi mahasiswa tidak berakhir di meja hijau. Teruslah mengajarkan target yang telah ditentukan serta berusaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

No comments:

Post a Comment

Follow Us @riiniekha